Wire work adalah seni merangkai kawat dengan paduan manik-manik dan batu permata menjadi perhiasan atau aksesoris cantik. Perhiasan yang dihasilkan disebut Wire Jewelry. Jadi wire work ini semacam teknik pembuatannya, dan hasilnya adalah wire jewelry.
Jenis dan teknik wire work ada bermacam-macam, di antaranya melilit, menganyam, memilin, merajut, mengikat, membengkokkan, membuat berbagai bentuk/ornamen/filigree, membuat jaring-jaring (net/web), dan lainnya.
Untuk memulai wire work bahan utama yang dibutuhkan adalah kawat dan manik-manik. Sedangkan untuk alat standar nya adalah tang potong (cutter plier), tang jepit (flat nose plier), dan tang ujung bulat (round nose plier). Untuk jenis kawat yang biasanya digunakan untuk perhiasan adalah: craft wire (kawat kerajinan tangan), copper wire (kawat tembaga), brass wire (kawat kuningan), silver/gold/platted wire (kawat tembaga lapis emas atau perak), gold filled wire (kawat tembaga lapis emas), sterling silver wire (kawat perak 925), beadingwire (bahan nilon yang kuat dan tahan lama), dan memory wire (kawat berbentuk spiral).
Biasanya untuk pemula, kawat tembaga adalah satu pilihan yg tepat. Karena kawat ini sifatnya lentur dan mudah didapat serta murah. Untuk idealnya, memang kawat-kawat khusus craft adalah yang paling bagus. Pilihan ukuran dan warnanya banyak serta keindahannya juga tidak diragukan, namun kalau salah atau hasilnya jelek, terpaksa dibuang dan diganti dengan kawat yang baru.
Ukuran kawat juga perlu diperhatikan. Ukuran yang paling biasa digunakan adalah 0.3mm, 0.6mm dan 0.8mm. Setiap ukuran berbeda kegunaannya. Untuk ukuran 0.3 mm, berguna untuk membuat coiling tangan yang halus, ukuran 0.6mm bisa digunakan utk merangkai beads (membuat wrapped loop), membuat coilan dengan menggunakan alat coiling, dan masih banyak lagi kegunaannya. Sedangkan ukuran 0.8mm, berguna utk membuat jump ring, sambungan, clasps, cantolan anting, frame dan lain sebagainya.
(dikutip dari Tabloid Wanita Indonesia)
